Keberadaan topi bukan hanya sebagai fashion. Tapi topi bisa menjadi budaya suatu daerah dan Bangsa. Tak heran, jika keberadaan topi memiliki ragam dan corak unik berbeda yang bisa menjadi pamor bagi pemakainya.
Topi koboi misalnya, topi yang identik dengan laki-laki yang menunggangi seekor kuda dan mengerahkan kawanan kuda dan banteng. Telah mendunia dengan berkembangnya tayangan film-film hollywood yang berlatar padang gersang.
Namun sayangnya, topi-topi asal daerah Indonesia pun mulai meredup. Faktanya, topi asal Indonesia sulit menembus topi-topi yang bercorak tren dan fashion. Topi-topi buatan Indonesia hanya bersifat minoritas dan kalangan tertentu saja ketimbang topi-topi asal negara lain.
Sebelumnya pada tahun 1930 silam, terdapat topi bambu yang berasal dari pengrajin anyaman bambu dari Tangerang yang sempat menembus pangsa pasar internasional seperti Eropa dan Asia. Bagaimana tidak, ragam topi bambu menjadi pernak-pernik fashion kesohor dan cukup diminati kala itu.
Kendalanya, topi bambu yang sempat eksis mulai meredup akibat minimnya kreator-kreator topi bambu. Paling tidak, tren-tren topi bukan hanya sebagai pelindung kepala belaka. Tapi bagaimana menciptakan topi sebagai fashion. Inilah yang menjadi persoalan untuk bersaing dengan fashion budaya Indonesia.
Serupa tapi tak sama. Batik dan Topi Bambu adalah buah karya orang Indonesia yang membutuhkan kreasi-kreasi imajinatif untuk menjadi go internasional. Batik menjadi media promosi untuk memperkenalkan rancangan-rancangan desainer bagi fashionista.
Karena itu, Topi Bambu pun membutuhkan langkah seperti gegap gempita perjalanan mengenalkan batik kepada warganya sendiri sebelum di klaim sebagai buah karya negara lain. Dengan cara seperti apa?
Fashion. Itulah kata kunci untuk menggeliatkan topi bambu beradu dalam kancah internasional. Meskipun terlalu jauh, Kami Komunitas Topi Bambu berupaya untuk membuka cakrawala akan keragaman budaya topi bambu yang sempat eksis di kancah internasional.
Berbekal edukasi dan publikasi. Komunitas Topi Bambu berupaya untuk mengembalikan kejayaan topi bambu bukan hanya sebagai budaya tapi fashion. Karena itu, Kami kerap menghadirkan topi bambu dalam beberapa pameran, penjualan, bahkan kerjasama dengan pihak-pihak lain seperti media massa seperti (trans 7) belum lama ini dan membuat online (www.topibambu.com) dan pesta blogger Banten untuk memperkenalkan topi bambu.
Karena itu, saya dan kawan-kawan yang tergabung dalam tim komunitas, penganyam, dan pengrajin menggarap kreasi topi bambu yang akan memiliki corak nuansa fashion culture Indonesia. Dan inilah hasil karya kami yang kesekian kalinya.
Setelah melalui proses panjang. Karya topi bambu terlebar yang berdiameter ukuran 2 meter ini berawal dari ide saya pribadi, Agus Hasanudin yang telah disepakati bersama dengan Komunitas Topi Bambu. Karya ini melengkapi topi bambu berdiameter lebar lainnya.
Keterangan
Nama Pemilik : Komunitas TopiBambu
Tim Pembuat
- Tim Komunitas
- Tim Penganyam
- Tim Pengrajin
Bahan Baku : Bambu Tali untuk anyaman
Dimesi Ukuran
- Diameter Helai Topi : 2 Meter
- Jari-Jari Helai Topi : 1 Meter
- Tinggi Lingkaran Topi : 20 Cm
- Diameter Kepala Topi : 20 Cm
- Lingkaran Kepala Topi : 60 Cm
- Berat : 2 Kg
Jumlah Bahan Dasar
- Topi Raksasa Menbutuhkan 2 Ilaban ( Bahan dasar setengah jadi Topi Bambu)
- Membutuhkan 4 Batang Bambu yang panjang Min 12 Meter
- Perhitungan Ilaban
- 12 batang bambu menjadi 24 dengan ukuran 50 Cm untuk buat Batang
- Hasilnya ukuran batang menjadi 8 Belahan
- Hasil 8 Belahan Batang bambu di iris menjadi 15 Helai
- Hasil 1 Irisan diubah menjadi 15 anyaman
- (12 x 2) + (12 x 2) adalah A untuk Batang Bambu = 48
- ukuran 50 cm Batang Bambu adalah B = 8 belah
- 8 Belahan bambu adalah C = 15 Helai
- 1Helai bambu adalah D = 15 anyaman
- Rumusnya A x B x C x D = XY ( Bahan Ilaban/ Anyaman TopiBambu setengah jadi / Bahan Dasar) adalah 86.400 anyaman Bambu
- XY1 : Ilaban 1, XY2 : Ilaban 2
- Hasilnya anyaman Topi Bambu adalah ∑ = XY1 + XY2
- = 172.800 Anyaman Bambu
Waktu Menganyam
- 1 Ilaban (bahan dasar TopiBambu setengah jadi) dikerjakan sekitar 7 hari siang dan malam, untuk membuat Topi Bambu Raksasa ini dibutuhkan 2 ilaban total pengerjaan 15 hari
Waktu Finishing : 2 Hari
· Proses Perendaman
· Proses Penempelan 2 Ilaban menjadi topi
· Proses Penjemuran
· Proses Penjahitan
Waktu pengerjaan sekitar 17 Hari
Tenaga penganyam 2 orang
Tenaga Pengrajin 2 orang
Tenaga kreatif 2 orang
No comments:
Post a Comment