Wednesday, April 17, 2019

Kunjungan Observasi Mahasiswa UNIS Tangerang ke Topibambu Heritage


Topi bambu adalah salah satu industri kreatif khas Tangerang. Menurut buku karangan Pramoedya Ananta Toer, topi bambu sudah ada sejak tahun 1887. Kemudian pertama kali diproduksi tahun 1903 di Tangerang, dan tahun 1930 sudah diekspor ke Amerika dan Eropa. Terlihat pula pada saat sebelum kemerdekaan Indonesia dikumandangkan, Kabupaten Tangerang menggunakan topi bambu sebagai salah satu lambangnya.
Menilik perjalan panjang topi bambu di daerah Tangerang tersebut membuat Agus Hasanudin atau yang lebih akrab disapa “Kang Agus” bersama rekan-rekannya tergerak untuk membuat Komunitas Topi Bambu agar dapat melestarikan warisan budaya yang selama ini menjadi icon kota Tangerang.
Kunjungan dari Kampus UNIS Tangerang Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Prodi Manajemen Mahasiswi Elsa,Dinda dalam satu kelompok


Seiring berjalannya waktu, akhirnya Komunitas Topi Bambu memiliki website, yaitu www.kerantang.com dan www.topibambu.com.
Sekitar tahun 2011, Komunitas Topi Bambu berhasil mencatatkan namanya dalam Rekor Dunia dengan membuat Topi Bambu terlebar dengan diameter sebesar 2 meter.
Tahun 2017, Kang Agus bersama rekan-rekan mendapat pesanan untuk membuat topi bambu sebanyak 10.000 buah untuk pengadaan pilkada.
Aneka Produk Usaha kerajinan Bambu Craft Instagram www.instagram.com/topibambu

Terkait pemasaran, Kang Agus bersama rekan-rekan menerapkan prinsip 4P, yaitu Product (barang); Place (lokasi); Price (harga); dan Promotion (promosi). Untuk produk sendiri, Topi Bambu menyediakan berbagai macam produk berbahan dasar bambu yang mempunyai keunikan, kualitas, dan keunggulan bersaing, seperti topi, kopiah, sepatu, serat bambu, sabun bambu, souvenir, tas, tempat tisu, dompet, hiasan dinding, dll. Kemudian Topi Bambu juga memiliki wadah untuk menjajakan barang dagangannya baik secara offline maunpun online. 
Lalu harga yang ditawarkan bergantung pada ukuran dan tingkat kerumitan suatu produk, serta pangsa pasar yang dituju. Jika pangsa pasarnya dalam negeri, maka harganya disesuaikan dengan rupiah. Tetapi, jika pangsa pasarnya luar negeri, maka harga jualnya bisa mencapai 3x lipat dari harga jual di Indonesia. Dan yang terakhir promosi. Media promosi Topi Bambu bermacam-macam mulai dari, Tokopedia, BukaLapak, Instagram, Facebook, website, dll.
Inovasi kopeah bambu,kap lampu bambu,topibambu

Menurut Kang Agus, selama menjalankan usahanya, ia bersama rekan-rekan tidak menemui kendala yang berarti, mengingat melimpahnya bahan baku, serta banyaknya sumber daya manusia yang ada di Tangerang, yang kalau dihitung kurang lebih ada sekitar 4.000 pengrajin (home industry) yang tersebar di 10 titik (10 kecamatan dan 30 desa) di seluruh wilayah Tangerang untuk menghasilkan anyaman topi bambu ini.
Perkembangan usaha Topi Bambu menurut Kang Agus cukup signifikan tiap tahunnya. Pelanggannya mulai dari Hongkong, Dubai, Jepang, dan Korea.
Omzet Topi Bambu menurut Kang Agus sangat fluktuatif. Perkiraan dalam jangka setahun bisa mencapai hampir 300 juta.
Kang Agus berharap ekonomi kreatif seperti Topi Bambu dapat membantu perekonomian masyarakat dan membuka minat masyarakat untuk mulai berwirausaha.

Kontak:
HP XL : +62819-0504-2927
HP HALO : +62813-8513-7473 (SMS Only)
Email: topibambu@gmail.com
MarketPlace :
www.tokopedia.com/bamboocrafttng
www.kerantang.com
www.kerajinanbambu.store
Alamat : Jl. Raya Serang KM 15 RT 01/01 No. 170 Desa. Cikupa Kec. Cikupa Kab. Tangerang - Banten 15710

No comments:

Post a Comment

HAKI Pelestarian Produk Warisan Budaya Berbasis Pemberdayaan Komunitas

Kekayaan intelektual adalah hak yang timbul dari hasil olah pikir yang menghasilkan suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia. Pad...