Thursday, March 24, 2011

BaAGOS (Banten Go Open Source) dan Perannya Sebagai Aktor Penggerak Open Source Software Provinsi Banten


Kang agush saat mengikuti acara roadshow  yang telah di presentasikan oleh Relawan Telematika ( FORMAT) Se-Provisi Banten yang dilaksanakan di Kampus BSI BSD Tangerang pada tanggal 19 Maret 2011 yang acara pembukaan di oleh Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Banten Bpk. Ir. M. Husni Hasan, CES

stilah “open source” rasanya sudah bukan istilah baru lagi karena sangat sering terdengar di telinga pengguna Teknologi Informasi (TI) di Indonesia, apalagi semenjak sejumlah departemen (Ristek, Kominfo,Menpan, Depkehham dan Depdiknas) mencanangkan gerakan Indonesia Go Open Source (IGOS) pada 30 Juni 20043. Sebagai tindak lanjut pencanangan kesepakatan tersebut, telah sangat banyak dilakukan kegiatan untuk memasyarakatkan Open source Software (OSS) baik oleh Pemerintah melalui departemen-departemen di atas secara langsung maupun oleh lembaga lain (perguruan tinggi, lembaga pendidikan, lembaga swadaya masyarakat, bahkan perorangan).
Meskipun demikian, dalam faktanya masih ada perbedaan pendapat apa sebenarnya kelebihan (dan kekurangan) OSS dibanding yang non-OSS. Di samping itu, masih sangat banyak juga pengguna TI di Indonesia yang menjadikan OSS sebagai obyek untuk sekedar didengar, tidak sampai pada tahap dimengerti, dipahami, dan diamalkan _loso_nya. Sekilas bila ditengok seputar diskusi masalah OSS dan non-OSS maka yang akan muncul sebagai klaim adalah seputar : nirberlisensi vs lisensi, gratis vs berbayar, sulit vs mudah atau aman dari virus vs rentan virus. Hal-hal di atas memang bisa menjadi senjata bagi para penggiat Open Source namun nampaknya kita harus jujur
untuk mengatakan bahwa klaim-klaim di atas perlu disepahamkan.
Gratis vs Berbayar dan NirLisensi vs Lisensi
Sebagian besar perangkat lunak berbayar dihargai berdasar banyaknya perangkat yang akan diinstal, meskipun ada juga yang menggunakan lisensi unlimited dengan harga tertentu. Berdasar kelaziman ini, banyak orang yang diperkenalkan dengan OSS harus “didoktrinasi” dengan hitung-hitungan harga agar mudah diterima dan salah satu yang dikemukakan adalah bahwa OSS adalah gratis, sementara perangkat lunak proprietary tidak gratis.
Pembuatannya? Perolehannya? Instalasinya? Penggunaannya? Atau semuanya gratis?
Pernyataan bahwa OSS “gratis” perlu diperjelas ruang lingkupnya: Apanya yang gratis?
Dari empat parameter di atas saja (pembuatan,perolehan, instalasi dan penggunaan) tentu dapat dirasakan bahwa bila diberi harga proses tersebut bukan nilai yang kecil. Secara default yang dapat dikatakan gratisadalah hak untuk penggunaannya, artinya untuk menggunakan OSS seseorang atau suatu organisasi tidak harus membayar kepada pihak pengembang perangkat lunak sebagai imbalan pembuatannya karena OSS umumnya dikembangkan secara terbuka, bersama-sama oleh komunitas (committers). Sementara itu untuk mendapatkannya bisa saja memerlukan biaya: membayar band-width untuk men-download perangkat lunak atau membeli CD yang dijual pihak lain, demikian juga dengan proses instalasi yang memerlukan tenaga dan keahlian tertentu.
Dalam kaitannya dengan lisensi, dengan uraian di atas bahwa lisensi tak selalu ditentukan oleh harga, demikian juga sebaliknya menjadi sedikit lebih jelas. Salah satu jenis lisensi yang tidak menentukan harga adalah GNU License dan Linux merupakan salah satu OSS yang berada dalam lingkup lisensi ini.
Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa : perangkat lunak yang tidak memenuhi 4 (empat) syarat kebebasan di atas belum dapat dikatakan free software. Free software beda dengan freeware karena dalam freeware tidak ada ketentuan untuk membagi kode sumber (freedom 1 dan freedom 3) Free software adalah software yang memiliki lisensi, jadi tidak tepat kalau dikatakan nirlisensi

Sulit vs Mudah
Pendapat bahwa menggunakan OSS sulit dibanding yang non OSS masih sering terdengar dan menjadi apologi untuk enggan menggunakan OSS. Meskipun demikian, bagi yang telah mengenal OSS, alasan tersebut saat ini tidak benar lagi karena OSS telah menawarkan banyak pilihan dan keleluasaan bagi pengguna. Bila ditengok untuk kasus Perangkat Lunak Sistem Operasi, saat ini
hampir sulit untuk menghitung ada berapa varian atau distro sistem operasi Linux, sedang untuk Perangkat Lunak Perkantoran juga banyak pilihan: Sistem tersebut memiliki kemampuan untuk membuka dan menyimpan _le ke dalam berbagai format yang menjadi proprietary suatu vendor, misal: DOC/DOCX, PPT/PPTX, XLS/XLSX, PDF, selain tentu saja format mereka sendiri (Open Document Format).
Mungkin 10 tahun yang lalu dapat dikatakan bahwa Linux sebagai salah satu OSS memiliki tigkat kesukaran lebih dalam penggunaannya bagi pengguna awam karena memang lebih ditujukan untuk mendukung operasional server yang memerlukan keamanan lebih. Alasan keamanan inilah yang saat itu menjadikan Linux tidak dilengkapi fitur yang menyediakan kemudahan bagi pengguna awam. Namun saat ini telah tersedia pilihan, apakah mau menginstall Linux sebagai server ataukah desktop.
Banyaknya alternatif memang dapat menjadi alasan keengganan untuk menggunakan karena merasa membingungkan. beraitan dengan hal ini, sebaiknya pengguna memegang prinsip Gunakan Sesuai Kebutuhan. Dengan prinsip tersebut, pengguna tak perlu melirik semua yang ada: asal ketemu yang cocok ya bungkus saja :) .
Aman dari Virus vs Rentan Virus
Virus komputer sampai saat ini masih menjadi salah satu ancaman bagi pengguna komputer apalagi yang terhubung ke jaringan global (internet), selain tentu saja ancaman lainnya. Lebih buruknya lagi, banyak pengguna komputer yang setiap menghadapi masalah selalu menuduh “virus” sebagai penyebabnya.
Pengguna Linux saat ini tidak terlalu dirisaukan oleh merebaknya virus komputer karena kebanyakan virus yang ada saat ini memang berjalan pada salah satu Sistem Operasi Proprietary yang cukup banyak penggunanya. Hal ini dapat dipahami dengan logika sederhana, bahwa orang cenderung akan berharap (dengan usaha yang sama) mendapat manfaat lebih banyak. Namun, apakah ini berarti Linux bebas virus sama sekali?
Dari beberapa artike dituliskan bahwa sebenarnya pada Linux terdapat juga ancaman semacam virus, namun selain alasan seperti pada paragraf sebelumnya, karakteristik Linux File System (seperti halnya unix systems lainnya) memang memiliki ketahanan lebih. Dalam Linux, setiap folder memiliki atribut akses tertentu siapa boleh melakukan apa. Pengguna akan dibedakan
menjadi owner, group dan others dan akses dibagi menjadi read, write, execute. dengan konfigurasi pasangan nilai-nilai tersebut, seorang pengguna dapat saja memiliki hakses untuk read, no write dan no execute yang berarti pengguna dapat membaca file tetapi tidak diijinkan melakukan perubahan (update, termasuk delete) dan tak bisa mengeksekusi file tersebut meskipun orang lain
mungkin dapat mengeksekusinya. Karakteristik semacam ini diharapkan dapat diterima sebagai salah satu alasan keamanan dibandingkan sistem operasi yang memungkinkan user melakukan apa saja terhadap file selama dia bisa masuk (login) ke sistem.
Lahirnya Bagos Banten : Banten go Open Source
·         Sesuai Undang-undang No.19 Tahun 2002 tentang “Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual”,
·         Pemerintah harus jadi contoh untuk hanya menggunakan Software Legal di lingkungan kerjanya.
·         Penggunaan Software Legal di instansi Pemerintah adalah tanggungjawab masing-masing instansi.
Surat Edaran MenPAN Nomor : SE/01/M.PAN/03/2009 tentang “Pemanfaatan Perangkat Lunak Legal dan Open Source Software (OSS)” , yaitu :
? Seluruh Instansi Pemerintah diwajibkan menggunakan perangkat lunak open source atau legal.
? Melakukan monitoring penggunaan perangkat lunak di Instansi.
? Batas waktu migrasi pada akhir 2011
Mengapa harus Migrasi OSS?
•    Efisiensi Pembelian Software Pemerintah
•    Ketersediaan Dokumen Pemerintah (Format data dan Akses data)
•    Kemandirian Bangsa (Priority Watch List dan Vendor Lock-in)
•    Keamanan Data / Dokumen Pemerintah (Malicious code, virus, trojan, spyware dll)
•    Membuka Lapangan Kerja
•    Menjaga Kekayaan Lokal
Kegiatan BAGOS Banten
Menyelenggarakan Sosialisasi bagi seluruh Pengguna Komputer Baik Pemerintah dan Lembaga Pendidikan.
·         Membentuk Tim Migrasi ke Open Source Bagos Banten
·         Membentuk Tim Roadshow – Pengenalan Linux Bagos Banten Ke Lembaga Pendidikan dan Instansi Pemerintah
·         Merancang Strategi Migrasi
·         Membuat Jadwal dan Target Pelaksanaan Migrasi.
·         Memulai pelaksanakan Migrasi dengan biaya yang ada.
·         2011 Banten go Open Source
Pemerintah memiliki wewenang dan peranan penting dalam Pengembangan dan Perkembangan Linux Banten OS Software Legal Pengganti Microsoft Windows :
? e-Leadership menentukan keberhasilan Migrasi BAGOS Banten
? Dibutuhkan peraturan tambahan untuk menunjang dan menjaga hasil Migrasi
Untuk melaksanakan amanat yang diembannya, Relawan Telematika Banten telah menyediakan layanan Open Source baik berupa service-desk,Manual Book,  portal aplikasi, portal kegiatan, dan repository BAGOS , dan Komunitas Blogger. Melalui web-web portal Komunitas Blogger Banten tersebutLinux BAGOS Banten berharap dapat dijadikan  layanan Opensource (Linux BAGOS) kepada masyarakat luar, khususnyawilayah  Provinsi Banten.

Beberapa materi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang berminat dengan BAGOS antara lain:
1.     Software Linux BAGOS BANTEN dan berbagai distro dan repository-nya (untuk update/instal paket-paket non standar)
2.     Panduan penggunaan OSS (Open Office, instalasi dan konfgurasi Sistem operasi linux)
3.     Library pendukung (driver) perangkat keras (printer, modem, scanner, wireless, sound)
4.     Panduan Migrasi
5.     Bagi Lembaga Pendidikan akan mendapatkan Software dan CD SISKO (Sistem Informasi Sekolah)
Selain infrastruktur dan materi di atas, BAGOS Banten  juga mengadakan sejumlah kegiatan dan layanan, diantaranya:
1.     Sosialisasi ke sekolah-sekolah SMK dan SMU tentang penggunaan Linux sebagai alternatif sistem operasi dan Open Office sebagai alternatif aplikasi otomasi perkatoran.
2.     Pembuatan Lab Komputer dengan Koneksi Internet 24 Jam dengan sistem Operasi Linux
3.     Pembentukan Komunitas Pengguna Linux – BAGOS BANTEN, yaitu perekrutan mahasiswa yang tertarik dengan open source dan selanjutnya mereka diajak untuk belajar lebih jauh melalui diskusi, pembuatan produk, riset dan kompetisinya
4.     Seminar, workshop dan berbagai lomba berbasis open source: hacking, pemrograman, menggambar dengan OSS dan Lomba Blogger Bertemakan Open Source.
5.     Menjalin kerjasama dengan pihak lain seputar pemanfaatan atau migrasi ke OSS seperti:
·         Relawan Telematika Banten sebagai fasilitator Linux Bagos Banten
·         Kampus Bina Sarana Informatika (BSI)
·         Komunitas Blogger Banten , menjadi fasilitator dan instruktur pada pengenalan BAGOS kepada guru-guru Sekolah
1.     Penyediaan CD/DVD distro Linux
2.     Tanya jawab melalui web, email atau telpon
3.     Sosialisasi ke kantor-kantor pemerintah tentang pemanfaatan Distro Linux BAGOS Banten sebagai perangkat lunak legal rendah biaya.
4.     Pengembangan sistem informasi
5.     Instruktur pendampingan dan/atau pelatihan open source (roadshow Bagos Banten)
Beberapa Produk BAGOS
Disamping melakukan riset dalam pengembangan sistem Operasi Linux, Relawan Telematika dan team Bagos  juga melakukan pengembangan aplikasi baik untuk kebutuhan internal maupun untuk pihak-pihak yang memerlukannya. Beberapa produk, baik aplikasi (sebagian besar berbasis web) maupun distro antara lain:
BAGOS Distro, merupakan re-mastering dari Ubuntu, dilengkapi dengan paket-paket utama dan tool untuk secara otomatis menginstal beberapa fitur: driver printer, update repository lokal, tampilan desktop, penambahan font, Al’quran Elektronik dan beberapa fitur lainnya.
1.     Sistem Paperless Open Office, untuk mempermudah diseminasi dan Pengolahan data Perkantoran
2.     Sistem Informasi Akademik
3.     Sistem Informasi Sekolah (SISKO)
Selain produk dia atas, tim Bagos dan Relawan Telematika Banten juga sedang melakukan persiapan untuk mengemas Sistem Operasi Linux yang dilengkapi dengan paket-paket khusus untuk berbagai pejabat publik, misalnya berupa pemaketan dokumen-dokumen peraturan perundangan dan daftar link-link penting yang dikategorisasi. sistem semacam ini dirasa sangat cocok untuk disosialisasikan dan di manfaatkan oleh Kantor-Kantor pelayanan publik, misalnya:  Sekretariat Dewan, Kepolisian, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, Perpusda, dll. [darmasmono]
Kontak
Untuk menghubungi Tim BAGOS dan Relawan Telematika, silahkan hubungi alamat di bawah ini:
Kyai Haji Abdul Fatah Hasan No. 34.A Serang, Banten
Telp. 0254.2412334|2412335 Fax : 0254.209043
wwww.telematika.info
 | www.banten.web.id

Tuesday, March 22, 2011

KOMPETISI BLOGGER BANTEN 2011

Forum Relawan Telematika (FORMAT) Provinsi Banten menyelenggarakan Kompetisi Blogger Banten dengan syarat-syarat sebagai berikut:
  1. Peserta adalah Pelajar/ Mahasiswa/ Umum yang berasal atau berdomisili di Wilayah Provinsi Banten.
  2. Peserta boleh mendaftarkan website/blog yang telah dimiliki atau dapat menggunakan layanan Pembuatan Website Gratis yang telah disediakan pada situs www.banten.web.id dan akan memperoleh sub domain dengan alamat www.namaanda.banten.web.id dengan cara mendaftar pada menu REGISTRASI yang tersedia.
  3. Mengisi Formulir Pendaftaran Peserta Kompetisi secara Online pada situs www.blogger.banten.web.id antara tanggal 16 Januari sampai 15 April 2011.
  4. Peserta bebas berkreasi sejauh tidak dimaksudkan untuk menyerang pribadi, mengeksploitasi pornografi, atau memicu konflik SARA.
  5. Foto atau bentuk grafis lain dapat digunakan untuk menunjang isi ataupun tampilan blog sejauh tidak melanggar hak cipta (copy rights).
  6. Memasang image link (banner) BLOGGER BANTEN secara permanen pada blog yang didaftarkan. Image link dapat dipasang di header, sidebar, atau footer,tetapi bukan sebagai bagian dari posting.
  7. Blog harus mempunyai minimal 5 link ke blogger lain peserta kompetisi.
  8. Aktif dalam Media Silaturahmi Suarablogger.com
Hadiah-hadiah yang disediakan oleh panitia antara lain :
  • Notebook Bagi Juara 1,2, dan 3
  • HP Online Bagi Juara Harapan 1,2,3, dan 4
Biasiswa Bagi Pelajar
  • Bagi Peserta Pelajar disediakan hadiah Beasiswa untuk Juara 1,2,3 dan Harapan 1,2,3,4 Masing-masing Rp. 5.000.000,-
Voucher Hosting dari Sponsor
  • 1.000.000,-
  • 750.000,-
  • 500.000,-
  • 250.000, x 4
Pelaksanaan Penilaian terhadap Website / Blog Peserta Kompetisi untuk penentuan pemenang akan dilaksanakan antara tanggal 5 - 20 April 2011.
Kriteria Penilaian :
  1. Tampilan / desain blog (15%)
  2. Aktifitas update blog (25%)
  3. Konten tulisan (40%)
  4. Interaktivitas (komentar pada blog) (20%)

Informasi lebih lanjut hubungi:
Sekretariat Forum Relawan Telematika Provinsi Banten
Jl. KH. Abdul Fatah Hasan No.34a Cijawa, Kota Serang – Banten
Telp. 0254-2412334, 2412335 Fax. 0254-209043
email    : relawan@telematika.info | HP : 0819 816 992
YM : telematikaonline, mas_darmono

sumber :http://banten.web.id/petunjuk/

Sunday, March 20, 2011

Roadshow Telematika Se-Provinsi Banten

Kang agush hadir dalam kegiatan Roadshow Telematika yang diadakan oleh FORMAT ( Forum Relawan Telematika) yang diadakan di kampus BSI, Tepatnya jam 9.30 tanggal 19 Maret 2011 mengikuti acara ini dan dibuka oleh Kepada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Banten oleh BapakIr. H. M. Husni Hasan ,CES .

Dalam sambutannya Pak Husni  menekankan agar masyarakat tidak menggunakan software  windows Ilegal, karena tidak sesuai  Undang-Undang No.19 tahun 2002  dengan sanksi 7 tahun penjara dan denda  5 Milyar.
Oleh karena itu sebaiknya masyarakat dapat menggunakan Software BAGOS ( Banten  Open Source ) dimana software tersebut didapatkan dengan gratis dan tahan terhadap virus.

Kunfayakun semua kan tercapai dengan niat dan implematasi semua kalangan agar dapat menjalankann sesuai dengan aturan dan perundangundangan yang berlaku.

Wednesday, March 16, 2011

Model Anyaman TopiBambu

Model Anyaman TopiBambu

Tak terasa teriknya matahari di siang hari ini sekitar jam14. 30 kangagush  meluncur menggunakan sepeda motor menuju pengrajin TopiBambu di daerah Pasar Kemis Kabupaten Tangerang tepatnya di dareah Sindang Jaya Sukahaja jam 13.45 bertemu dengan seorang pengusaha anyaman topi bambu yang langka ini yaitu Bapak Endin Burhanudin dan Bapak Rosihan sebagai Industri Topi Bambu yang melakukan setiap bulannya 20 Kodi di osarkan seluruh indonesia terutama kota kota besar seperti Surabaya, Makasar Solo, Lampung , Palembang sampai ke Sorong khususnya Topi Pramuka.

Ini Foto Bapak Endindan Bapak Rosihan sebagai Home Industri Pengrajin Topibambu yang siap menerima pesanan atau bisa melalui website http://www.topibambu.com/ apabila ingin memesan via online.






Dan ini Gambar atau Foto TopiBambu apabila pembaca inginmemesanya via online atau bisa sms ke 081905042927

Tuesday, March 8, 2011

Cara Membuat Dodol Sederhana

Kangagush hari sabtu tanggal 5 Maret 2011  mencoba ngobrol dengan salahsatu pembuat Dodol di  Sukamulya Cikupa yah tidak jauh dari rumah. Namun ilmu membuat dodol ini merupakan turun temurun dari neneknya ujar abah muchtar  bisa di sapaa.
Akhirnya kangagush ngobrol cara gaimana membuat dodol  sebagai berikut :

Bahan yang dibutuhkan:

Beras ketan, gula merah, gula pasir, air santan dan  daun pandan.
 Membuat dodol sebagai berikut
Cara pembuatan :

Masak hingga mendidih dan larut gula pasir, santan, gula merah dan daun pandan serta iar secukupnya aduk hinga merata sampai kurang lebih 4 jam sampai setengah matang

Perlu diperhatikan bahwa selama proses harus terus di aduk sehingga santan tidak pecah.
Lakukan penyaringan  campuran di atas kemudian masak bersama tepung beras ketan. Aduk hingga rata dengan api yang kecil. Jangan lupa adukan harus sampai ke dasar. Masak hingga mengental dan tidak lengket di wajan. Waktu yang dibutuhkan sekitar 5 s/d 7 jam ingat  kalau bukan ahlinya makan dodol tersebut tidak akan jadi.

Nach ini peralatan yang di pakai abah mansyur , dimana beliau berbincang dengan kangagush  bahwa pembuatan dodol ini cukup lama dan dibutuhkan keahlian. Namun apabila para pembaca ingin membeli atau memesan untuk acara bisa datang ke alamat dibawah ini:
Jl. Padat Karya Sukamulya Cikupa RT 04/02
Bapak Mansyur samping Musolah
Atau bisa  tim Topibambu di No. 081905042927

Perjalanan Mencari Topi Bambu


Kang agush tanggal 6 Maret 20011 topibambu menuju serang ciracas menghadiri dalam rangka pernikahan teman  dari cikupa berkumpul menuju ke serang dengan menggunakan motor Vega…..sampai ciracas kurang lebih 2 jam . 

Sepulang dari serang tepatnya desa gembong kab tangerang kangagush membeli  4 macam topi bambu yang dapat di lestarikan oleh masyarakat kab. Tangerang yang masih tersisa ini…ini gambar topi tersebut

HAKI Pelestarian Produk Warisan Budaya Berbasis Pemberdayaan Komunitas

Kekayaan intelektual adalah hak yang timbul dari hasil olah pikir yang menghasilkan suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia. Pad...